rekatamedia.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Utara (KONI Sumut) mendapat apresiasi sejak awal melakukan persiapan menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Kita salut dan mengapresiasi pergerakan yang dilakukan KONI Sumut. Belum lagi PON Papua digelar, tapi Sumut sudah melakukan percepatan menghadapi PON XXI/2024 dengan mengadakan Pelatihan Tenaga Strenght Conditicon (SC) Pelatda PON XXI Aceh-Sumut. Kebijakan KONI Sumut ini merupakan langkah maju dan tanda keseriusan Sumut ingin meraih prestasi,” ujar Instruktur Pusat, Rony Supriyadi usai acara penutupan di Gedung KONI Sumut Jalan Pancing Medan Estate, Minggu (27/6).
Pelatihan Tenaga Strenght Conditicon (SC) Pelatda PON XXI Aceh-Sumut digelar sejak Kamis (24/67) dan berakhir Minggu (27/6), ditutup Wakil Ketua I KONI Sumut Prof Agung Sunarno.
Supriyadi menjelaskan, tenaga SC semestinya adalah profesi akademisi. Latar belakang mereka adalah alumni sarjana olahraga, atau orang yang secara teori maupun praktek telah melakoni olahraga.
Karena itu, tambahnya, bagi tenaga strenght sesungguhnya hanya butuh pendampingan, bimbingan, arahan atau refreshing materi untuk membantu mereka lebih cepat bertugas sebagai pelatih phisik menghadapi PON 2024.
“Bagi seorang pelatih ada tiga hal yang dibutuhkan, yakni perencanaan, aktual program dan monitoring latihan,” ujarnya.
Supriyadi juga memuji antusias peserta menghadapi pelatihan ini.“Peserta juga sangat aktif, dibuktikan banyaknya pertanyaan disampaikan kepada instruktur,” ujarnya.
Secara terpisah Wakil Ketua I KONI Sumut Prof Agung Sunarno menjelaskan, pelatihan ini dilakukan karena dalam pembinaan jangka panjang banyak elemen yang harus disiapkan termasuk sisi pelatih selaku sosok yang langsung menangani atlet di lapangan.
“Atlet akan puas terhadap pelatih apabila ada program yang jelas. Dan untuk bisa menjadi pelatih yang jelas dasarnya harus kuat. Dan bagi pelatih fisik, untuk bisa menjadi kuat, salah satu dasarnya adalah melakukan Strenght Conditicon seperti ini,” ujarnya.
KONI Sumut berkeinginan semua program yang dilakukan terukur dan berkesinambungan sampai tahun 2024 dan selanjutnya.
Para peserta pelatihan SC saat ini, diharapkan dapat menularkan ilmunya kepada orang lain dan mereka bisa berpartisipasi aktif.
Ketua Panpel Dr Budi Valianto menjelaskan, Pelatihan SC diikuti 30 peserta dari 15 cabor.
Selain Roni Supriyadi SPd, instruktur atau nara sumber dari pusat yang dihadirkan di pelatihan yaitu Hasbullah SPd serta Dr Novita MPd dari Unimed. (ham)