Medan - Peran juri sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas atlet arung jeram. Untuk itu, Pengurus Kotamadya Federasi Arung Jeram Indonesia (Pengkot FAJI) Medan menempatkan program kepelatihan juri sebagai prioritas utama dalam membangun prestasi atlet arung jeram Kota Medan.
Dalam rapat perdana Pemkot FAJI Medan yang digelar di Kampung Outbond, Pancurbatu Jalan Dusun KM 19 Jamin Ginting, Pancurbatu, Deliserdang, Senin (30/11/2020), kepelatihan juri diputuskan sebagai program jangka pendek yang wajib dilaksanakan.
“Kita sudah putuskan program kepelatihan juri menjadi prioritas utama. Kenapa demikian? Karena, peran juri sangat menentukan sudah sampai tahap mana seorang atlet untuk menaiki tingkatan, seperti tingkat pemula, nasional atau internasional,” kata Ketua Umum FAJI Medan M Azhim Bakrie.
Upaya melahirkan juri yang berkualitas melalui program kepelatihan yang diimpikan M Azhim Bakrie yang akrab dipanggil Boy memang tidak perlu diragukan. Apalagi, pengurus klub-klub arung jeram di Kota Medan didominasi anggota Masyarakat Pecinta Alam (Mapala).
“Sudah saatnya Pemkot FAJI Medan menunjukkan eksistensinya dengan mengupgrade kualitas juri. Ke depan, kita harus melahirkan atlet arung jeram berkualitas yang mampu menyumbangkan medali emas pada saat Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.,” katanya.
Untuk program kepelatihan juri tahap pertama yang dijadwalkan 16-17 Desember 2020 nanti, Boy mengapresiasi sambutan klub.
