analisamedan.com - Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, mengatakan bahwa klubnya menyepakati usulan PSSI yang akan melanjutkan Liga 2 Indonesia 2020 tetapi mempertanyakan soal subsidi. PSMS Pertanyakan Subsidi
“Klub Liga 2 sepakat mengikuti arahan Ketua Umum PSSI. Namun kami belum sepakat soal subsidi. Kami menunggu bagaimana keputusan akhir dari rapat Komite Eksekutif PSSI. Kalau hasilnya tidak memuaskan, kami akan menggelar rapat sendiri khusus Liga 2,” ujar Julius Raja.
Menurut Julius, dalam rapat virtual pada Selasa (2/6), setelah PSSI menyebut masukan soal penambahan subsidi naik dari Rp100 juta menjadi Rp200 juta pertermin untuk klub2 Liga 2, Direktur Keuangan LIB Rudy Kangdra mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki biaya sehingga subsidi dengan tambahan pertermin itu baru dibayarkan pada Oktober 2020.
Liga 2 Indonesia 2020 sendiri memang diusulkan oleh PSSI untuk berlangsung lagi pada Oktober dan direncanakan berakhir pada Desember 2020. “Pertanyaannya, bagaimana klub menggaji pemain pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan September?” tutur Julius.
Sebelum musim 2020 bergulir, subsidi untuk setiap klub Liga 2 disepakati Rp1,15 miliar.
Hitung-hitungan Julius, jika memang ada kenaikan masing-masing Rp100 juta di tiga bulan lanjutan musim, maka setiap klub total mendapatkan Rp1,45 miliar.
Karena tim-tim Liga 2 sudah memperoleh pembayaran termin pertama subsidi untuk bulan Maret sebesar Rp250 juta, artinya ada Rp1,2 miliar lagi yang harus dilunasi.
“Seharusnya sisanya dibagi (perbulan). Jadi bayar saja untuk tiga bulan dari April itu. Nanti tiga bulan lagi Juli, Agustus dan September lunasi Rp300 juta lagi,” tutur Julius.
Kesulitan keuangan
Dia menegaskan, PSMS dan klub Liga 2 lain mengalami kesulitan keuangan selama kompetisi berhenti akibat pandemi virus corona (Covid-19).
PSSI melalui surat keputusan bernomor SKEP/48/III/2020 menetapkan bahwa bulan Maret sampai Juni adalah keadaan kahar (force majeure) sehingga klub-klub Liga 1 dan 2 musim 2020 dapat membayar pemain dan ofisial maksimal 25 persen dari kontrak.
Meski dipotong 75 persen, tim-tim terutama dari Liga 2 merasa berat menunaikan kewajibannya. Ditambah lagi, PSSI belum mengatur soal gaji untuk bulan Juli sampai, jika Liga 2 mulai kembali Oktober, September 2020.
“Pertanyaannya yang bayar pemain siapa? Ya klub. Kalau klub tidak membayar pemain, bisa kena sanksi FIFA, kan? Kami mati-matian mencari uang untuk membayar gaji pemain. Semua dalam posisi sulit sekarang,” kata Julius.
Siap menjalankan
Soal usulan PSSI yang lain seperti format Liga 2, Julius menyebut bahwa timnya sepakat dan siap menjalankannya.
PSSI secara maraton menggelar rapat virtual dengan klub-klub Liga 1, Liga 2, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pada hari ini, Selasa (2/6).