Oleh: Dr. dr. Umar Zein
Antibiotik adalah suatu zat/obat yang fungsinya untuk membunuh bakteri yang ada di dalam tubuh manusia atau hewan.
Antibiotik terdiri dari beberapa golongan dan setiap golongan terbagi beberapa jenis.
Sebagai contoh: Golongan Penisilin, jenisnya antara lain: Ampisilin, Amoksisilin, dan lainnya.
Golongan Kuinolon, jenisnya antara lain: Siprofloksasin, Levofloksasin, dan lainnya.
Antibiotik tidak untuk membunuh virus atau jamur
Antibiotik memiliki indikasi dan kontra indikasi. Indikasi antibiotik umumnya untuk keadaan infeksi bakteri. Maksudnya, setiap jenis antibiotik hanya dapat membunuh satu atau beberapa jenis bakteri saja yang menyebabkan penyakit tertentu. Sebagai contoh, untuk penyakit tuberkulosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, hanya dapat dibunuh oleh jenis abtibiotik Rifampisin, Ethambutol, Isoniazid dan Pirazinamid yang diberikan bersamaan.
Kontra indikasi, adalah bila kondisi seseorang tidak boleh diberikan jenis antibiotik jenis tertentu, misalnya: Ibu hamil, bayi atau alergi terhadap jenis antibiotik tertentu.
Antibiotik diberikan dengan dosis tertentu, biasanya berdasarkan berat badan. Juga jarak pemberian tertentu (sekali, dua kali, atau tiga kali sehari) dan lama pemberian tertentu, biasanya minimal tiga hari.
Cara pemberian antibiotik bisa oral (diminum), disuntikkan, atau secara topikal pada bagian tubuh tertetu, seperti mata, hidung, telinga, kulit, atau dubur.
Sediaan antibiotik berdasarkan penggunaannya. Ada bentuk capsul, tablet, kaplet, cairan suntik, obat tetes dan salep atau krim untuk kulit. Ada juga dalam bentuk tablet hisap.
Antibiotik untuk manusia harus diberikan berdasarkan indikasi melalui pemeriksaan dokter untuk memastikan adanya infeksi pada tubuh.
Jangan mengonsumsi atau menggunakan antibiotik, tanpa indikasi yang jelas, karena dapat menimbulkan efek yang tidak baik terhadap tubuh dan kondisi penyakit yang diidap seseorang.
Penulis adalah Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara - Medan
