BUTUH KAJIAN, MENGAPA DOKTER KETULARAN COVID-19

  • Whatsapp

Peluh dan air mata petugas medis dan keluarga membasahi bumi pertiwi mengiringi jenazah diusung ke kuburan massal. Mengalir tiada henti tak mampu menegakkan regulasi pandemi. Jelak teriak serak para pakar bagai abai didengar. Hiruk pikuk di hilir setiap hari meniup mati. Kasus demi kasus meningkat terus, belum ada tanda-tanda menurun. Pasti ada kendala pada kendali pandemi di negeri ini. Kendali utama tentunya ada di hulu, virus yang masuk dibawa orang dari luar wilayah.

Sementara itu, kelelahan petugas medis mulai tampak mengancam. Wajar! Mereka dihujat masyarakat, dituduh mengcovidkan pasien di rumah sakit, agar mendapat uang dari pemerintah. Sungguh ini menambah lelah dan memancing serapah. Yang dikhawatirkan, akan terjadi perlawanan pasif mereka. Sebelum hal ini terjadi, harus ada perubahan radikal terhadap system penanggulangan covid 19. Harus segera dilakukan penelitian lapangan untuk mencari tahu penyebab pasti dari mana penularan tenaga medis terjadi, agar antisipasi dapat dilakukan. Tidak cukup ucapan simpati berduka dan prihatin serta sebutan pahlawan medis di garda depan benteng pertahanan terakhir antara hidup dan mati. Harus ada upaya mengerucut mencari tahu permasalahan tertularnya tenaga medis ini. Dokter, perawat, analis, dan semua yang bertugas di rumah sakit bagai tak mampu dilindungi dengan APD. Rumah sakit menjadi klaster dan episentrum mengerikan. Media sosial dipenuhi diskusi yang tak berujung para tenaga kesehatan. Namun, tak menghasilkan sesuatu untuk perubahan. Seminar virtual berhamburan di dunia maya, namun tak ada kesimpulan yang bisa dieksekusi di lapangan.

Hingga awal Agustus 2020, data dari PB Ikatan Dokter Indonesia menunjukksn 72 dokter meninggal akibat Covid-19.

Mungkin tongkat komando di tiap provinsi perlu dipindah-alihkan ke sosok yang benar-benar menguasai strategi perang terbuka melawan virus Corona dengan tindakan yang lebih memiliki daya ungkit yang sesuai untuk menghadang gempuran virus dari segala arah.

Tulisan ini hanyalah sekelumit sumbang saran kepada semua pihak, utamanya mengajak insan kesehatan yang masih tersisa di bumi pertiwi ini. Mari bergerak, sebelum mayat lebih banyak lagi berserak! * (Penulis adalah Pemerhati Kesehatan, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara)