Rekatamedia-Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid-19 telah tiba di tanah air pada Minggu (6/12) malam. Vaksin berasal dari Sinovac, perusahaan farmasi China.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan vaksin akan didistribusikan secara bertahap dengan memprioritaskan tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
Nantinya, akan ada dua skema penyuntikan vaksin virus corona. Pertama, secara gratis lewat Vaksin Program Kementerian Kesehatan.
Kedua, vaksin mandiri oleh Kementerian BUMN. Tak seperti Amerika Serikat (AS) Jepang, Perancis, India, dan beberapa negara lainnya yang menggratiskan vaksin, pemerintah Indonesia hanya memberikan vaksin secara cuma-cuma kepada 30 persen dari total masyarakat yang akan disuntik.
Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya telah memetakan perkiraan jumlah penerima vaksin kedua program.
Kata dia, vaksin mencakup 67 persen dari 160 juta populasi berusia 18-59 tahun. Dengan kata lain, vaksin disiapkan kepada 107.206.544 orang.
Dengan kebutuhan dua kali suntik per orang dan cadangan 15 persen dari kebutuhan, maka total vaksin yang dibutuhkan sebanyak 246.575.051 dosis.
Untuk vaksin program yang setara dengan 30 persen dari total kebutuhan, akan diberikan kepada tenaga kesehatan sebanyak 1.251.173 orang. Lalu, pelayan publik seperti pekerja bandara/pelabuhan, TNI/Polri, Satpol PP, dan aparat hukum sebanyak 4.422.331 orang.
Kemudian yang juga akan digratiskan adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 26.484.172 orang.
Sehingga, total kelompok penerima sebanyak 32.158.276 orang. Ditambah wastage 15 persen, maka estimasinya sebanyak 73.964.035 dosis akan disiapkan dalam program ini.
Dari total tersebut, sebanyak 58 Juta dosis di antaranya akan berasal dari Sinovac dan 16 juta dosis lainnya dari Covax/Gavi.
Sedangkan, untuk skema Vaksin Mandiri atau berbayar, tercatat akan dijual kepada 75.048.268 orang yang tergolong dalam masyarakat mampu dan pelaku ekonomi.
Ditambah dengan wastage dan kebutuhan dua kali suntik, maka Kementerian BUMN akan menyiapkan sebanyak 172.611.016 dosis vaksin yang berasal dari tiga sumber berbeda.
Pertama, Sinovac sebesar 85 juta dosis, Novavax dari Amerika Serikat sebanyak 30 juta dosis, dan terakhir vaksin dalam negeri yakni Merah Putih sebanyak 57,6 juta dosis.
Sebagai informasi, hingga saat ini, belum diketahui data keamanan dan efikasi (kemanjuran) dari uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac. Hal ini berbeda dari Pfizer yang telah mengeluarkan data efikasi yaitu 90 persen efektif, dan Moderna dengan klaim tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.
Di Indonesia, uji klinis Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021.
Disclaimer: Hingga saat ini, belum diketahui data keamanan dan efikasi (kemanjuran) dari uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac. Hal ini berbeda dari Pfizer yang telah mengeluarkan data efikasi yaitu 90 persen efektif, dan Moderna dengan klaim tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.
Di Indonesia, uji klinis Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021.