Rekatamedia- Harga emas mengalami koreksi seiring dengan aksi ambil untuk setelah naik 2 persen kemarin. Namun demikian, logam mulia masih dapat menanjak akibat pelemahan dolar AS.
Pada perdagangan Rabu (2/12/2020) pukul 10.31 WIB, harga emas spot koreksi 0,3 persen atau 5,43 poin menuju US$1.809,81 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2021 juga turun 0,31 persen atau 5,7 poin ke level US$1.813,2 per troy ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama merosot 0,17 persen menuju 91,158.
Pada penutupan perdagangan Selasa (1/12/2020), harga emas spot menguat 2,1 persen menjadi US$1,814.78 per troy ounce, lompatan terbesar dalam hampir empat minggu.
Tim analis Monex Investindo Futures menyebutkan karena investor yang kembali mengkhawatirkan kenaikan kasus Covid-19 dan pembatasan wilayah di sejumlah negara. Gubernur The Fed juga memberikan pernyataan yang bernada dovish.
“Harga emas nampak masih berpotensi menguat pada sesi Rabu (2/12) karena pernyataan negatif dari Gubernur The Fed Jerome Powell semalam. Powell juga akan berpidato pada jam 22.00 WIB malam nanti,” papar Monex.
Menurutnya, harga emas berpotensi beli jika menembus ke atas US$1818, menguji kisaran US$1822 - US$1826. Sebalinya, jika turun ke bawah level US$1806, emas berpotensi jual menguji US$1795 - US$1800.
Level Resisten: 1818 - 1822 - 1826
Level Support: 1806 - 1800 - 1795