Medan, rekatamedia.com. - Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan mewisuda sebanyak 333 orang sarjana Diploma Tiga (D III) Ahli Madya Angkatan XXXIII tahun 2021, Selasa (16/11/2021) di Aula Kampus PTKI Medan Jalan Medan Tenggara VII Kecamatan Medan Denai Kota Medan.
Para sarjana Ahli Madya D-III yang dilantik itu terdiri atas 132 orang Prodi Teknik Kimia, 114 orang Prodi Teknik Mekanika dan 87 orang Prodi Agribisnis Kelapa Sawit.
Wisuda dilaksanakan pada Sidang Terbuka Senat PTKI Medan tersebut dipimpin Ketua Senat Manan Ginting MT, dan dihadiri di antaranya Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur BPSDMI Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Drs. Dadi Marhadi, MM, Tenaga Ahli Kepala BPSDMI Kemenperin Drs. Mujiyono, MM, Direktur PTKI Medan Poltak Evencus Hutajulu, ST,MT, Pembantu Direktur (Pudir) I, Dr. Golfrid Gultom, MT, Pudir II New Vita M.D. Marbun, MT, Pudir III Irfan Rusmar, M. Eng, Kepala Balai Diklat Industri Medan Drs Indra Hamid M,Si, Kepala Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan Wildan ST MA, para anggota senat, Kasubag TU PTKI Medan Partogi Panggabean, SE dan para ketua dan sekretaris program studi serta dosen di lingkungan PTKI Medan.
Direktur PTKI Medan Poltak Evencus Hutajulu dihadapan para sarjana yang dilantik baik secara offline dan juga diikuti secara virtual tersebut mengatakan prosesi wisuda yang dilaksanakan hari ini adalah salah satu kegiatan akademik yang menandai selesainya pendidikan mahasiswa di suatu lembaga pendidikan tinggi dan awal memasuki dunia kerja yang penuh persaingan.
Pada kesempatan itu Direktur PTKI Medan merasakan kebanggaannya karena para wisudawan berhasil menyelesaikan pendidikan dengan tantangan dan keterbatasan dalam masa pandemik Covid-19.
“ Untuk itu kami bangga atas prestasi dan kegigihan Saudara, melewati segala tantangan yang menghadang selama menempuh pendidikan, sehingga mencapai puncaknya ketika saudara mengikuti sidang komprehensip dan dinyatakan lulus. Semoga ilmu yang didapatkan selama belajar lebih kurang tiga tahun di PTKI Medan, dan menyandang gelar Ahli Madya/Amd, sesuai bidang ilmunya masing-masing, menjadi ilmu yang bermanfaat bagi saudara, keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujar Poltak.
Dia juga mengatakan, raihan gelar Ahli Madya merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi sekaligus mengingatkan akan suatu tanggung jawab yang baru, yang menjadi bekal untuk mampu merespon permasalahan yang perkembangan di tengah masyarakat maupun di dunia kerja. Tetapi tentunya, lanjut Direktur PTKI, kita tidak bisa menjawab permasalahan itu dengan sendirinya, ketika saudara berada di dunia kerja itulah tantangan yang harus dihadapi, dengan bekerja sama, bertukar gagasan dan saling memahami sesama kelompok dan melakukan korporasi dan kordinasi. Hanya dengan cara itu, keunggulan yang saudara miliki menjadi sumbangsih yang nyata, sebagaimana kita bisa belajar dari kondisi pandemi Covid-19 saat ini adalah pentingnya solidaritas atau sikap saling mendukung.
Direktur PTKI Medan juga mengucapkan selamat kepada lulusan wisudawan yang menorehkan predikat terbaik, yakni Program Studi Teknik Kimia Sintia Dwi Izdni dengan IPK 3,78, Program Studi Teknik Mekanika, Paul Manurung dengan IPK 3,66, dan Program Studi Agro Bisnis Kelapa Sawit diraih Cindy Trya Sinaga dengan IPK 3,77.
“Dengan lulusan wisuda angkatan 33 tahun ini, jumlah alumni PTKI Medan sampai saat ini 8.170 orang yang tersebar di berbagai instansi baik pemerintah, BUMN, perusahaan swasta nasional dan internasional. Dan dari wisudawan 333 orang tahun ini yang telah bekerja sebanyak 79 atau 23,72 persen. Kami optimis angka angkatan kerja ini terus meningkat,” ungkap Direktur PTKI Medan seraya menyebutkan selain ijazah, para wisudawan juga telah dibekali sertifikat kompetensi 295 orang, yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSF).
Pada kesempatan itu, Direktur PTKI Medan menjelaskan pihaknya telah mengembangkan kurikulum pendidikan PTKI Medan dengan meng update (mengupdosi) kurikulum 4.0 dan didesain dengan sistem ganda atau dua sistem untuk Prodi Agri Bisnis Kelapa Sawit dan Prodi Teknik Kimia. Sedangkan untuk Prodi Teknik Mekanika sedang dalam proses sertifikasi internasional.
“ Kami sampaikan juga, PTKI Medan sedang menyiapkan SDM Industri yang siap pakai dengan pendidikan program D1 untuk program studi teknik kimia proses dan teknik mekanika bekerja sama dengan PT. Sahabat Mewah dan Makmur di Kabupaten Belitung Timur,” jelas Poltak yang juga berpesan kepada para wisuda untuk bisa menjaga nama baik almamater yang rendah hati.
Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur BPSDMI Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Drs. Dadi Marhadi, MM yang membacakan sambutan Kepala BPSDMI mengatakan di tengah kondisi pandemik Covid-19 perekonomian dunia mengalami tekanan yang luar biasa, termasuk juga di Indonesia. Untuk itu upaya pemulihan ekonomi merupakan agenda utama yang sedang dijalankan di negara-negara seluruh dunia, seiring dengan penanganan Covid-19.
Di Indonesia sendiri pandemik Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kinerja industri pengolahan nonmigas. Sebagaimana diketahui industri merupakan sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional dan turut memacu pertumbuhan ekonomi. Industri tidak hanya penyumbang terbesar terhadap PDB, industri juga mampu memberikan kontribusi signifikan melalui pajak, serta membuka lapangan kerja dan selain itu juga meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan.
“Terdapat tiga faktor utama yang akan mendorong pertumbuhan industri, yaitu investasi, teknologi dan sumber daya manusia. Pada saat Covid-19 ini tentu sangat terasa bahwa keberadaan SDM yang kompeten dan berdaya saing global merupakan kunci utama di dalam mendorong kembali bergeraknya sektor industri,” ujarnya
Berpesan
Untuk mewujudkan tersebut Kemenprin telah menetapkan kebijakan pengembangan SDM Industri yang tertuang dalam keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 tahun 2021 dengan visi menjadi vokasi industri bertarap global untuk mendukung pembangunan industri nasional yang berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara industri yang tangguh.
Sedangkan misi yang harus diemban diantarannya adalah pertama mengembangkan pendidikan vokasi industri dua sistem bertarap global sebagai referensi model pendidikan vokasi nasional.
Kedua adalah mengembangkan dan menyelenggarakan pelatihan vokasi industri sesuai kebutuhan industri. Ketiga membangun balai diklat industri sebagai center of excelen pembangunan tenaga kerja industri di Indonesia. Keempat membangun pusat industri digital 4.0 sebagai pusat ekosistem center industri. Kelima mengembangkan kelembagaan incubator bisnis industri pada lembaga pendidikan dan pelatihan industri.
Pada kesempatan itu, Kepala BPSDMI berpesan kepada PTKI Medan agar bergerak lebih cepat untuk terus mengembankan kualitas pendidikan, kemudian melaksanakan program kerja sesuai visi yang telah ditetapkan, agar terus menjadi acuan pengembangan pendidikan vokasi bagi politeknik-politeknik lainnya.