rekatamedia.com - Seorang perempuan tertembak dalam kerusuhan di gedung Capitol AS. Perempuan tersebut meninggal dunia.
“Ya wanita yang ditembak di dalam Capitol dibawa ke rumah sakit daerah,” kata juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan DC, Dustin Sternbeck, dilansir CNN, Kamis (7/1/2021).
Sternbeck mengatakan “rincian tambahan akan diberikan karena ini masih dalam investigasi MPD,” jelasnya.
Sementara itu, Trump kini membela tindakan para pendukungnya yang menyerbu dan merusak gedung Capitol.
“Ini adalah peristiwa yang terjadi ketika kemenangan pemilu yang sakral luntur begitu saja dan dengan kejam dilucuti,” kata Trump di Twitter.
“Ingatlah hari ini selamanya!” lanjutnya.
Pada akhir tweet, Trump juga meminta perusuh untuk “pulang dengan cinta dan damai.”
Massa pendukung Donald Trump mendobrak Gedung Capitol, Washington DC, saat anggota kongres AS bersidang untuk menetapkan kemenangan Joe Biden di Pemilu AS. Massa menduduki Capitol dan meneriakkan dukungan kepada Trump.
Dilansir BBC, Kamis (7/1/2021), massa pendukung Trump meneriakkan yel-yel ‘We Want Trump’ saat mendobrak ke Capitol. Polisi menyebut massa datang dari luar Washington.
Massa menduduki gedung Capitol bahkan melukai sejumlah polisi. Seorang demonstran bahkan menduduki kursi ketua senat AS dan berselfie-ria di sana.
Seorang perempuan dikabarkan tewas tertembak di tengah kerusuhan. Polisi juga menyatakan sudah menangkap sejumlah orang.
Trump sudah merilis video berisi pesan meminta massa pendukungnya pulang. Polisi juga dikabarkan sudah mengamankan gedung Capitol dari massa.
Sementara sidang pengesahan kemenangan Biden ditunda. Belum ada kabar soal kelanjutan sidang.
Juru bicara Trump, Kayleigh McEnany, menyatakan National Guard sudah dikerahkan untuk mengamankan Capitol.
Biden marah dengan peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai pemberontakan.