PLT Walikota Medan: Covid-19 ini Ada, Bukan Rekayasa

  • Whatsapp
Plt Walikota Medan berfoto bersama dengan Pengurus MUI Kota Medan

rekatamedia.com-“Virus Covid-19 ini ada, bukan rekayasa. Jadi jangan dianggap sepele. Saat ini saja, masyarakat Medan yang terkena positif Corona sudah mencapai 1000 orang lebih dan episentrum penyebaran sudah mulai menyebar ke kecamatan seperti Medan Selayang, Amplas dan beberapa kecamatan lainnya.”

Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan Ir. H. Akhyar Nasution M.Si bersama rombongan saat melakukan audiensi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan, Rabu (1/7) di Jalan Nusantara Medan.

Baca Juga:

Bersilaturrahim dan Sosialisasi

Akhyar menjelaskan, kehadiran mereka ke MUI Medan selain bersilaturahim juga meminta MUI Kota Medan untuk bersama-sama melakukan sosialisasi berkenaan dengan pandemi Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.

“Mohon bantuan para alim ulama, untuk mensosialisasikan hal-hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan agar masyarakat terhindar dari virus ini, “ujar Akhyar yang didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan, dr. Edwin Effendi M.Sc, Kadis Infokom Zain Noval, S.STP.MAP, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Medan Sulaiman Harahap, SH, M.SP , Kakandepag Medan Dr. H. Himpun Siregar MA, Kabag Keagamaan Pemko Medan Adlan M.Pd, Camat Medan Kota dan Danramil Medan Kota.

Masalah covid ini, terbagi pada dua kelompok ada kelompok yang yakin bahwa Covid ini benar-benar ada, karena itu mereka melaksanakan protokol kesehatan, sementara ada kelompok yang lain yang menganggap bahwa Covid ini benar-benar ada.

“Karena itulah, sebagai orang yang rasional dalam melihat kondisi yang terjadi dilapangan, maka sesungguhnya penyakit ini benar-benar ada. Jangan menganggap sepele dengan penyakit ini, ia bisa saja ‘hadir’ di tengah-tengah kita,”ujar Akhyar.

Puncak Pandemi Diprediksi Agustus

Sementara itu Kadis Kesehatan Kota Medan, menjelaskan bahwa diprediksi Agustus merupakan puncak dari virus ini. “Ini belum menuju puncak, puncaknya diprediksi Agustus ini. Tapi hal itu bisa diantisipasi bila masyarakat ikut menjaga dan mematuhi protokol kesehatan yang ada,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Medan Prof. Dr. H. Mohd Hatta dalam arahannya menjelaskan bahwa imbas dari pandemi Covid-19 ini luar biasa. Hal ini juga berimbas terhadap sektor-sektor yang ada seperti pendidikan dan ekonomi dan sektor lainnya. MUI sebagai payung umat Islam, tentu tidak bisa berdiam diri, maka segala upaya dilakukan MUI Medan untuk membangkitkan sekaligus mengigatkan masyarakat untuk tetap beraktifitas namun harus mematuhi protokol kesehatan yang ada.

“Dalam masa pandemi ini, MUI Kota Medan tidak bisa berdiam diri. Kami juga melakukan kegiatan untuk kemaslahatan ummat,”ujarnya.

Berbagai muzakarah dilakukan mulai dari muzakarah yang berkenaan dengan masalah perceraian, masalah kiblat, waris, wakaf hingga berkaitan dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). “Artinya gedung ini tetap berkatifitas, tetapi tetap melakukan protokol kesehatan,”ujar Prof Hatta di dampingi Wakil Ketua Umum MUI Medan Dr. H. Hasan Matsum M.Ag, Wakil-Wakil Ketua, Dr. H. Ali Murthado M.Hum, H. Zulfikar Hajar, Drs. H. Burhanuddin Damanik MA dan Dr. H. Amar Adly Lc, MA, Sekretaris Umum Dr.H.M. Syukri Albani MA.

Hatta juga mengatakan pihaknya siap membantu pihak Pemko Medan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan ini ditengah-tengah masyarakat.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan penyerahan draf Peraturan Walikota Medan Tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan.

Pos terkait