TGS Prof. Dr. H. Saidurrahman: UIN SU Harus Jadi World Class University di 2045

  • Whatsapp
Rektor UIN SU TGS Prof. Dr. H. Saidurrahman M.Ag

" data-medium-file="https://www.rekatamedia.com/wp-content/uploads/2020/06/WhatsApp-Image-2020-06-12-at-19.13.45-200x112.jpeg" data-large-file="https://www.rekatamedia.com/wp-content/uploads/2020/06/WhatsApp-Image-2020-06-12-at-19.13.45-600x350.jpeg"/>

analisamedan.com- “Keinginan untuk menjadi UIN SU sebagai World Class University di 2045 bagi saya ini bukan mimpi, tapi ini adalah target yang harus dikejar. Karena itu saya berharap dukungan semua pihak untuk bersama-sama melakukan yang terbaik untuk UIN SU,” hal itu diungkapkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara TGS Prof. Dr. H. Saidurrahman M.Ag saat melakukan kunjungan kerja ke Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, di Kampus II Jalan Willem Iskandar, Medan Estate, Kamis (11/6) sore. UIN SU Harus Jadi World Class University

Kehadiran Rektor UINSU tersebut disambut jajaran dekanat, pimpinan prodi, dosen dan tenaga kependidikan. Hadir Dekan FIS Prof. Dr. H. Ahmad Qorib, MA, Wakil Dekan Dr Muhammad Dalimunte M.Hum, Dr Fauziah Lubis SH, M.Hum dan Dr Muhammad Faisal Hamdani MA.

Baca Juga:

Kunjungannya selain melakukan silaturahmi, juga menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan keberhasilan UIN SU selama ia pimpin. “Alhamdulillah, sejak saya diamanahkan oleh Menteri Agama RI sebagai Rektor UIN Sumut maka saya bersama tim telah melakukan upaya-upaya agar UIN Sumatera Utara ini bisa sejajar dengan dengan perguruan tinggi negerinya, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.”

Pengelolaan Zakat dan Wakaf

Ia menambahkan, beberapa hal sudah dilakukan bahkan ada yang menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya, seperti penggelolaan zakat dan wakaf yang kita kembangkan di kampus ini.

Program zakat dan wakaf ASN UINSU walaupun awalnya sempat dipertanyakan oleh beberapa dosen di UIN SU namun hal itu akhirnya dapat dijelaskan dengan baik dan akhirnya terealisasi dengan baik. Dana zakat sudah dipastikan dimanfaatkan untuk mahasiswa yang membutuhkan. “Tidak boleh ada mahasiswa UINSU yang berhenti kuliah alasan biaya. Kita punya zakat, dan 3.000 lebih mahasiswa yang sudah menerima manfaatnya,” ungkapnya.

Sementara dana wakaf akan dijadikan wakaf produktif, “Dana wakaf yang ada tidak boleh diambil, tetapi hasil dari wakaf produktifnya lah nanti yang akan diberdayakan, seperti yang dilakukan di Kampus Al-Azhar di Mesir, kita akan buat sentra-sentra ekonomi yang hasil keuntungannya akan dipergunakan untuk kesejahteraan ASN UIN SU dan juga membantu para mahasiswa UIN SU dan masyarakat,”ujarnya.

Yel-Yel UIN_SU Juara

Yel-yel “Juara’ yang selalu menjadi pemicu semangat ketika diucapkan dengan lantang kata UIN SU lalu dijawab “Juara” bukan tidak mempunyai makna, maknanya adalah “Maju” dan “Sejahtera”. “Sebagai rektor saya ingin kita bersama-sama dapat memajukan kampus yang kita cintai ini sehingga menjadi kampus kelas dunia di tahun 2045. Dan juga tidak hanya itu, saya juga bersama tim melakukan perubahan-perubahan agar ASN di kampus ini sejahtera dari sisi finansial, lewat program-program ekonomi yang dikembangkan oleh Pusat Pengembangan Bisnis (Pusbangnis) UIN SU.

Karena itulah, syair lagu Mars UIN-SU yaitu: “Bersama UINSU bangkitkan jiwa raga, harumkan Sumatera Utara, jayakan Indonesia dan bangun peradaban dunia.” adalah semangat yang disematkan dalam mars UINSU. Bersama kita maju dan sejahtera,” kata Rektor.

Ke depan, UINSU juga akan memaksimalkan aspek pengembangan bisnis sebagai salah satu sumber pemasukan UINSU yang berstatus Badan Layanan Umum. “Tujuan kita sama, agar UINSU dan warganya maju dan lebih sejahtera. Saya kira semua bisa merasakan itu kan,” terangnya.

Ma’had Al Jami’ah

Dalam pertemuan dengan jajaran FIS, Saidurrahman juga menyinggung soal pemberlakuan University Student Housing (Ma’had Al Jami’ah) di kampus UINSU Tuntungan, mulai Tahun Akademik 2020/2021. Program baru ini nantinya mempertajam kemampuan mahasiswa baru dalam menguasai bahasa Arab dan Inggris, hafal Alquran dan berkarakter sekaligus menciptakan mahasiswa berstandar internasional.

“Ini juga bagian dari upaya World Class University 2045. Jika ini kita mulai, tentu akan jadi jihad terbesar warga UINSU. Sebab ma’had ini adalah cita-cita para pendiri dan pendahulu kita di IAIN/UINSU,” terangnya. Lalu ia menceritakan, bagaimana awal ide ini muncul, ketika Prof. Dr. A. Fadhil Lubis MA menjadi Rektor IAIN dan waktu itu Prof. Saidurrahman menjadi Dekan Fakultas Syariah. Sebagai lulusan University of California, Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat Prof. Fadhil sangat dikenal tidak saja di kalangan ilmuan di Indonesia tetapi juga dunia. “Maka sangat wajar jika saya waktu itu berharap banyak agar alumni IAIN dan sekarang UIN SU mampu berbicara di tingkat dunia,”ujar Rektor mengingatkan hal tersebut.

“Kita ingin para alumni UIN SU, tidak hanya mampu menjadi khatib atau imam salat berjemaah, tetapi juga bisa melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggeris dan mampu menghafal Alquran. “Ini bisa kita ciptakan jika ada ma’had, karena itulah program ma’had ini bukan program yang biasa-biasa, tetapi program untuk menuju World Class University ,”ujar Rektor menjelaskan.

Karena itulah, tambahnya, di ma’had ini nantinya akan disiapkan dosen yang mumpuni dan terlatih dalam pengelolaan ma’had dan sistem pendidikannya. Fasilitas di ma’had juga sudah lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan sistem pendidikan ma’had. “Harapan kita kualitas mahasiswa sekaligus lulusan UINSU meningkat dengan keunggulan kompetitif dan daya saing tinggi sebagai ilmuan, cendekiawan dan ulama.

Penuh keakraban

Pertemuan dengan jajaran FIS UINSU ini juga berkesan santai dan penuh kelakar. Tak jarang, rektor, dan peserta yang hadir tertawa dan senyum lebar dalam perbincangan sekitar 60 menit itu. Beberapa kali Prof Saidurrahman melemparkan candaan yang mengundang tawa.

“Dosen-dosen segera doktor. Yang sudah doktor, segera urus Guru Besar. Kalau tidak itu namanya kufur nikmat. Karena tak bisa memenuhi syarat minimal mendaftar sebagai Rektor UINSU. Pintar pun dia, karena masih doktor apalagi magister, tak bisa bersainglah menjadi Rektor,”ujarnya. (*)

 

UIN SU Harus Jadi World Class University.

Pos terkait