analisamedan.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak pihak mengalami krisis ekonomi. Hal tersebut juga dirasakan orang tua siswa/i MTs Al Ulum di Jalan Amaliun Gang Johar Medan. Menyikapi kondisi ini, Kepala Madrasah MTs Al-Ulum Medan, Askur Amin S.PdI bersama Majelis guru menggalang dana peduli orangtua siswa terdampak Covid-19, yatim dan du’afa.
“Bantuan dihimpun dari guru, donasi orangtua siswa yang memiliki kelebihan dalam ekonomi, beberapa donasi dari masyarakat yang dermawan dan simpatisan. Alhamdulillah terkumpul uang lebih dari Rp9 juta, dan beberapa sembako,” kata Askur Amin, SPdI kepada analisamedan.com, Kamis (11/6).
Donasi yang terkumpul kemudian didistribusikan pada hari, Senin 18 Mei 2020. Bantuan diberikan kepada orangtua siswa yang terdampak Covid-19, yatim dan duafa serta pegawai MTs Al Ulum. Bantuan berupa paket sembako terdiri dari, beras, gula, minyak makan, teh dan mie instan.
“Disampaikan oleh PKS kesiswaan MTs Al Ulum sekaligus ketua panitia MTs peduli Qomaruddin Lubis SPdi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh majelis guru dan pihak yang berkontribusi sejak penggalangan dana hingga pendsitribusian sembako. Semoga menjadi berkah dan bermanfaat bagi yang menerima dan semoga menjadi amal jariyah bagi para donator, serta madrasah kita semakin maju,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Eva Arisna S.Pd, selaku Wakamad MTs Alulum. Dia mengaku sangat senang ikut berbagi dalam keadaan sekarang. Bantuan ini semakin dapat mendekatkan rasa kepedulian sosial dan kekeluargaan antara orangtua siswa dan majelis guru. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu keluarga saya,” kata Milzam salah satu orangtua siswa penerima bantuan.
Dia mendoakan, ke depan MTs Al Ulum mampu memberikan kontribusi yang lebih banyak lagi untuk bisa berbagi dan kepedulian sosial dalam masyarakat. “Kegiatan ini diharapkan dapat mengikis sifat egoisme yang ada dalam diri kita serta dapat memberikan inspirasi bagi yang lain untuk bersama memupuk kepedulian kepada sesama saudara-saudara kita yang kurang mampu, yatim dan duafa’. (Muhammad arifin)
