analisamedan.com-Duta YouTube Creators for Change 2020 dari Indonesia merilis serangkaian video dan kampanye tentang isu-isu sosial yang pelik sambil menggalakkan kesadaran, toleransi, dan empati. Keempat duta baru yang dipilih karena semangat dan dedikasi mereka untuk menciptakan perubahan sosial itu, yaitu: Najwa Shihab, SkinnyIndonesian24, Clarine Hayes, dan Menjadi Manusia. Mereka menggunakan platform untuk membagikan pesan yang kuat tentang isu-isu yang sedang berkembang seperti cyberbullying, ujaran kebencian, pemberdayaan perempuan, dan ekstremisme.
“YouTube Creator for Change ini adalah dorongan afirmasi atas apa yang selama ini kami narasikan untuk diangkat dan disuarakan. Hal ini memperkuat misi kami untuk menjadi media baru yang selalu berusaha mengedepankan nilai-nilai toleransi, antikorupsi dan partisipasi dalam menyebarkan konten dan informasi. Salah satu nilai yang kami anggap penting untuk terus digaungkan lebih kencang hari-hari ini adalah toleransi.” ujar Najwa Shihab, jurnalis, salah satu pendiri Narasi TV, dan Duta YouTube Creators for Change 2020.
“Sejak awal saya masuk SkinnyIndonesian24, kebanyakan video yg kita buat harus memiliki sebuah pesan atau pertanyaan terbuka yang membuat orang berpikir “Kenapa?” Namun seiring perjalan waktu, dengan packaging kita dan beberapa kesempatan yang kita dapatkan, konten kita jadi lebih dilihat dari sisi hiburan. Tapi, apapun penggambaran publik tentang kita, kita tau identitas kita, yaitu dua anak muda yg selalu mencoba membuat perubahan dengan cara yang menghibur. Dan setelah 8 tahun berkarya, pada akhir tahun 2019 YouTube membuat kita sebagai Duta YouTube Creators For Change. Semoga karya kita bisa membawa perubahan dan juga menginspirasi,” kata Jovial Da Lopez, anggota dari SkinnyIndonesian24 dan Duta YouTube Creators for Change 2020.
“YouTube dibangun atas prinsip keterbukaan-di mana semua orang layak untuk bersuara, dan kami yakin bahwa semua orang harus bisa menemukan komunitas pendukung, membuka perspektif, menginspirasi karya baru, serta menyatukan minat dan kepedulian. Kami telah menyaksikan bagaimana para kreator berevolusi menjadi pemimpin-pemimpin komunitas yang mendorong perubahan positif dan membangun empati di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Kami akan terus mendukung dan menggaungkan suara mereka untuk mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat,” kata Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs SEA, Google.
“Video dapat menjadi sumber pembelajaran yang mendidik, membangun pemahaman dan bahkan mengubah cara kita melihat dunia. Kami menghargai komunitas kreator yang menggunakan suara mereka untuk mempromosikan kepositifan, juga upaya dan investasi YouTube yang berkelanjutan untuk mempromosikan konten positif. Semoga inisiatif Creators for Change terus menginspirasi lebih banyak ‘pencipta perubahan’ yang benar-benar membawa perubahan dalam masyarakat saat ini,” sambut Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“UNDP bangga menjadi mitra program ini karena kami selalu mencari cara untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih damai. Program ini adalah program kemitraan antara UNDP, Google, Uni Eropa, LSM lokal, dan kreator muda yang akan memberikan kontribusi untuk tujuan kita bersama yaitu menentang kebencian” tutup Christophe Bahuet, Resident Representative UNDP Indonesia.
YouTube Creators for Change adalah sebuah program global yang didedikasikan untuk memperbanyak dan menggaungkan suara-suara positif di YouTube yang mencoba mengatasi isu-isu sosial yang pelik serta mempromosikan kesadaran, toleransi, dan empati di channel YouTube mereka. Mulai dari melawan ujaran kebencian, mengatasi xenofobia dan ekstremisme, atau sekadar menunjukkan pentingnya untuk lebih bertoleransi dan berempati terhadap sesama, para kreator ini membantu memicu perubahan sosial yang positif di antara basis penggemar mereka, baik yang ada di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, bersama dengan United Nations Development Programme (UNDP), Uni Eropa, dan agensi perubahan sosial Love Frankie, duta yang terpilih dari Asia-Pasifik mendapatkan kesempatan untuk menghadiri serangkaian workshop yang diadakan oleh para pakar, antara lain dari LSM dan otoritas di bidang pendidikan, serta bimbingan selama 3 bulan dari sesama duta dan pakar lain. Sejak pertama kali diadakan pada 2016, sejauh ini sudah ada 9 duta dan 5 fellow dari Indonesia.