Medan, rekatamedia.com. - Sebanyak 47 relawan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan kabupaten/kota di Sumut mengikuti Pelatihan Manajemen Bencana Tingkat Dasar, pada 29 - 30 Desember 2020, di Aula Baznas Sumut, Jalan Rumah Sakit Haji Medan.
Pelatihan dibuka secara resmi Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA Dr Agus Tripriyono.
Hadir dalam acara itu, Ketua Baznas Sumut Drs H Amansyah Nasution MSP, Senior Officer Pusat Data dan Informasi Tanggap Bencana Baznas Anda, Staff Respon & IT Tanggap Bencana Baznas RI, Maulana Ardiansyah sebagai instruktur, dan para pengurus Baznas Sumut.
Gubsu Edy Rahmayadi diwakili Dr Agus Tripriyono dalam sambutannya mengatakan, pelatihan yang digelar Baznas RI dan Baznas Sumut ini sangat penting mengingat Sumut memiliki indeks risiko tinggi bencana bersama 26 provinsi lainnya di Indonesia.
“Di wilayah Sumut terdapat 17 kabupaten/kota memiliki risiko tinggi bencana, antara lain Medan, Deli Serdang, Karo, Gunung Sitoli, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Lawas dan Humbang Hasundutan,” kata Gubsu.
Pelatihan ini, tambahnya, merupakan wujud kepedulian untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam manajemen bencana. Karena seringkali dampak bencana memakan korban jiwa dan harta bukan akibat intensitas bencana yang kuat, melainkan akibat rendahnya kapasitas atau ketidaktahuan masyarakat dalam penanganannya.
“Saya harapkan, pelatihan manajemen bencana tingkat dasar ini minimal memuat pemahaman dan keahlian dalam pembuatan rencana kontijensi, standard operasional prosedur (SOP) penanganan bencana, evakuasi korban dan dilakukan melalui pelatihan/rill secara periodik. Dengan demikian upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat meningkat dalam merespon bencana,” ungkap Gubsu.
Ketua Baznas Sumut H Amansyah Nasution dalam kata sambutannya juga mengharapkan kepada para peserta yang berasal dari kabupaten/kota di Sumut memanfaatkan waktu pelatihan selama dua hari ini dengan sebaik-baiknya. Sebab wilayah Sumut termasuk daerah yang selalu dilanda bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gempa.
“Kami harapkan, dengan pelatihan ini relawan nantinya tahu dan mampu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Selesai pelatihan manajemen bencana ini harus ada dampak positifnya bagi masyarakat,” jelas Amansyah.
Pada kesempatan itu, Ketua Baznas Sumut juga mengingatkan agar peserta mengikuti arahan-arahan instruktur, dan tetap menjalankan protokol kesehatan selama pelatihan berlangsung.
Sebelumnya, Officer Pusat Data dan Informasi Tanggap Bencana Baznas RI, Anda mengatakan, visi utama dari pelatihan manajemen bencana ini adalah pengurangan risiko bencana. Kemudian meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat ketika terjadi bencana, dan respon cepat tanggap darurat.
Sebab, katanya potensi bencana di Indonesia sangat tinggi. Karena itu Baznas RI menginisiasi pelatihan manajemen bencana di seluruh provinsi di Indonesia. Sehingga nantinya seluruh daerah di Indonesia mempunyai Pasukan Baznas Tanggap Bencana.