Rekatamedia.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menilai dirinya panik setelah dimintai keterangan di Markas Polda Jabar.
“Saya ini tenang, tidak mungkin panik. Ngomong aja santai, silakan teman-teman (wartawan) menafsirkan sendiri-sendiri,” ujar Ridwan Kamil kepada sejumlah wartawan seusai menghadiri acara puncak HUT Ke-62 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kantor Gubernur NTB di Mataram, seperti dikutip Antara, Kamis (17/12).
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan poin paling penting dari pernyataannya seusai diperiksa di Mapolda Jabar yaitu keadilan harus proporsional.
“Siapa yang bertanggung jawab dari awal sampai akhir, semua harus mendapatkan hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Oleh karena itu saya kira tidak akan memperpanjang,” ucapnya.
Dia mengatakan apa yang disampaikan dan telah terjadi dijadikan sebagai pengingat bahwa bangsa Indonesia perlu melakukan hal-hal yang produktif, apalagi saat bangsa dan negara menghadapi pandemi virus corona.
“Semoga ini jadi pengingat betapa bangsa ini perlu hal yang produktif apalagi lagi kita dalam keadaan Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya Ridwan Kamil menyebut Mahfud mesti bertanggung jawab atas rentetan kerumunan massa sejak kedatangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi pada 10 November lalu.
“Menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statemen dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan,” ujar Ridwan Kamil usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Bandung, Rabu (16/12).
Mahfud pun menjawab permintaan Ridwan Kamil untuk bertanggung jawab terkait kerumunan massa pendukung Rizieq.
“Siap, Kang RK. Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia karena dia punya hak hukum untuk pulang,” kata Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd yang terpantau di Jakarta, Rabu.
Mahfud mengakui bahwa dirinya yang mengumumkan agar Rizieq boleh dijemput asal tertib dan tidak melanggar protokol kesehatan. Mahfud melanjutkan bahwa diskresi yang diberikan pemerintah hanya sebatas penjemputan dan pengantaran Rizieq dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke Petamburan.
Mahfud pun berdalih bahwa penjemputan Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta sudah berjalan tertib hingga pentolan FPI itu tiba di Petamburan pada sore harinya.
“Akan tetapi, acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan, sudah di luar diskresi yang saya umumkan,” ujar Mahfud.