Di Kampus UINSU Medan, Menag Kukuhkan Pusat Studi Moderasi Beragama Pertama di Indonesia

  • Whatsapp

Rekatamedia.com Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Fachrul Razi menghadiri acara silaturahmi Aparatur Sipil Negara (ASN) Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU), sekaligus pengukuhan Pusat Studi Moderasi Beragama di Gelanggang Mahasiswa Kampus UIN Jalan Sutomo Ujung Medan, Rabu (9/12).

Fachrul Razi mengucapkan selamat kepada para pengurus yang dikukuhkan, antara lain Ketua Zainul Fuad, Wakil Ketua Irwansyah dan Sekretaris Muhammad Jailani.

“Selamat bekerja pada pengurus. Ciptakan suasana dimana semua orang penganut agama harus punya hak sama menyatakan agamanya yang paling baik, tetapi dia juga harus menghargai pendapat orang lain yang menyatakan agamanya baik,” harapnya.

Fachrul juga mengapresiasi pembangunan yang dilakukan Rektor UINSU, yang telah banyak melakukan pembangunan gedung. Namun menurutnya perlu digarisbawahi, gedung tersebut harus dimanfaatkan untuk menjadi tempat orang-orang berdiskusi tentang peradaban beragama.

Terkait pandemi Covid-19 yang mendera Indonesia, Fachrul menyampaikan setiap orang harus saling bahu-membahu, khususnya para ASN yang berada di ruang lingkup Kementerian Agama. “Di tengah wabah ini kita harus saling mengingatkan, bergandengan tangan melewati masa sulit ini. Pada hakekatnya ujian ini adalah teguran pada kita untuk introspeksi diri. Semoga kita termasuk hamba_Nya yang sukses melewati ujian ini,”ujarnya.

Sebelumnya, Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap mengatakan, berbagai usaha terus dilakukan untuk memajukan kampus UINSU, salah satunya dengan mengukuhkan Pengurus Pusat Moderasi Beragama.

“Semoga pengurus ini dapat melakukan penelitan dan sosialisasi dari hasil penelitianya. Kenapa sampai saat ini Islam tidak mampu memimpin peradaban dunia, sebab kita setengah-setengah menerapkan ilmu di dalam Alquran dalam konteks keilmuan,” ujarnya.

Konsep integrasi ilmu yang universal, lanjut Syahrin, dimulai dari UINSU. Dimana Presiden Indonesia Joko Widodo telah memancangkan titik nol peradaban Islam di Barus.

“Itu menandakan bahwa daerah ini harus memancangkan tiang peradaban, sehingga daerah ini menjadi pilar peradaban islam dimasa depan, mewujudkan Islam yang Rahmatan-lil-alamin (rahmat bagi semesta).

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yang hadir pada acara tersebut menyambut baik hadirnya Pusat Studi Moderasi Beragama yang pertama di Indonesia. Ia mengatakan bahwa di Sumut memang telah lama memegang teguh saling menghargai antar pemeluk agama.

“Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, kita kaya akan etnik dan budaya. Tidak salah memang kalau kiblatnya Pusat Studi Moderasi Agama ada di tempat ini. Semoga kami mendapat manfaat dari pertemuan kita hari ini,” tambah Edy Rahmayadi. (*)